Alfalah-Teguh.yolasite.com

Selamat Datang Di Situs Alfalah-teguh.yolasite.com Selamat Datang Di Situs Alfalah-teguh.yolasite.com

Desa Wisata Mangrove Terpadu Pertama di Dunia ada di Sumut 

 Hutan Mangrove atau hutan bakau memiliki fungsi utama untuk melindungi garis pantai dari abrasi maupun pengikisan, serta meredam gelombang besar termasuk tsunami. Misalnya, di Jepang yang berupaya mengurangi dampak ancaman tsunami dengan memasang Green Belt atau saguk hijau hutan Mangrove.

Namun, belakangan ini keberadaan tumbuhan Mangrove (Rhizopora spp) yang memiliki fungsi luas dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat setempat melalui produk turunan Mangrove berkualitas ekspor.

Aktivitas wisatawan menyusuri ekosistem mangrove (FOTO: Kabar Indonesia)

Guna mendukung program penguatan ekonomi masyarakat setempat, terutama bagi para istri nelayan di wilayah pesisir, Sumatera Women Foundation (SWF) bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergei) dan Provinsi Sumatera Utara (Provsu) meresmikan Desa Wisata Mangrove di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergei, Senin (18/11).

Peresmian Desa Wisata Mangrove Terpadu (Integrated Mangrove Tourism Village) ditandai dengan penanaman 5.000 bibit Mangrove di wilayah pesisir pantai. Penanaman tersebut dilakukan Gubsu, Gatot Pujo Nugroho yang diwakili Kadis Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provsu, Hidayati, Bupati Sergei, Soekirman, Presiden Direktur SWF, Ade Nova Fauziah, komunitas istri nelayan yang tergabung dalam Kelompok Maju Bersama dan masyarakat setempat.

"Desa Wisata Mangrove Terpadu ini diperuntukkan bagi penguatan ekonomi masyarakat setempat. Di daerah ini, lebih dari 2.000 nelayan, dan setelah penanaman, kami akan terus memantau perkembangan Green Belt serta memberikan pelatihan untuk penguatan ekonomi masyarakat setempat tanpa mengabaikan kearifan lokal yang telah ada," kata Presiden Direktur SWF, Ade Nova Fauziah.

Aktivitas wisatawan menyusuri ekosistem mangrove

Desa Wisata

Nova menjelaskan, Desa Wisata Mangrove Terpadu ini merupakan pertama di dunia, dan terdapat hutan Mangrove, pengolahan produk turunan Mangrove, hingga homestay yang dikelola penduduk setempat.

Adapun produk olahan Mangrove yang dilakukan para istri nelayan tersebut, di antaranya selai Mangrove dan krispi Mangrove yang berkualitas ekspor dan sudah memasarkannya hingga ke Malaysia serta India. Saat ini, pihaknya juga melakukan penjajakan untuk mengekspor produk turunan Mangrove ke Amerika Serikat.

"Melalui Kelompok Maju Bersama ini, kami sangat peduli kepada kaum ibu yang memiliki kemampuan terutama dalam bidang ekonomi kreatif sehingga dapat memajukan ekonomi masyarakat di daerah ini," jelasnya.

Aktivitas wisatawan menyusuri ekosistem mangrove

Sementara itu, Bupati Sergei, Soekirman mengaku, dengan adanya hutan Mangrove, maka sebuah daerah akan lebih maju. Apalagi, pada 2015 mendatang akan ada perdagangan bebas, sehingga masyarakat yang memiliki produk olahan Mangrove dapat memasarkannya hingga ke beberapa negara.

"Untuk menjadi daerah yang dapat lebih maju lagi harus adanya dukungan dari budaya setempat dan institusi pemerintah, sehingga kemajuan tersebut dapat cepat tercapai. Kami juga mendukung dan akan memantau aktifitas dari masyarakat sekitar, agar nantinya kabupaten ini dapat lebih dikenal. Apalagi dengan adanya Desa Wisata Mangrove dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang berkunjung," ujarnya.

Lebih lanjut, Kadis BLH Sumut, Hidayati menambahkan, dari 3.700 Mangrove yang ada di Kabupaten Sergei, sekitar 60 persen sudah mengalami kerusakan. Bahkan, hanya beberapa saja Mangrove yang mampu menyerap oksigen (CO2).

"Fungsi Mangrove selain tempat nutrisi bagi biota-biota dan menjadi pelindung abrasi, juga dapat menjadi tempat masyarakat untuk memajukan industri ekonomi kreatif. Maka itu, tumbuhan ini harus tetap dijaga masyarakat setempat, agar perkembangan di suatu daerah lebih maju lagi.

Berkaitan dengan peresmian Desa Wisata Mangrove Terpadu, SWF memberikan penobatan Bapak Mangrove kepada Gubsu sebagai pelindung dan pelestari Mangrove di Sumut, serta apresiasi Bupati Sergei atas dukungan yang diberikan untuk program pelestarian Mangrove.
Sumber :http://www.suara-alam.com/id/ragam/2013/11/27/desa-wisata-mangrove-terpadu-pertama-di-dunia-ada-di-sumut#.U_GFe6SXrKg

editor : Teguh Alfalah (alfalah-teguh.yolasite.com)

Untuk kali ini saya akan memberikan info wisata di KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 

Potensi utama dari Kabupaten Serdang bedagai dalam bidang Pariwisata adalah letak geografisnya. Serdang Bedagai yang memiliki panjang pantai kurang lebih 95 Km ini, merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi objek wisata bahari. Hingga saat ini tercatat ada 7 (tujuh) lokasi objek wisata bahari yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai yang telah memberikan pemasukan PAD Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata itu adalah :

  • Pantai Mutiara 88, 43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Mutiara 88 berada di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin sekitar 43 Km dari kota Medan. Objek wisata ini memiliki daya tarik tersendiri karena letaknya di areal hutan bakau (manggrove) di tepi pantai. Pengunjung objek wisata ini dapat melihat tempat berkembang biaknya ikan laut dan kepiting di dalam air diantara akar-akar phon bakau.
  • Pantai Gudang Garam, 43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Gudang Garam juga terdapat di Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin. Di Pantai Gudang Garam tersedia fasilitas penginapan (hotel) dilengkapi AC, Restoran Seafood, Karaoke/Musik dan Pondok – Pondok Santai serta beberapa kolam pancing yang cukup luas.
  • Pantai Pondok Permai, 43 km dari ibukota Propinsi dan 23 km dari ibukota Kabupaten. Terletak di pinggiran pantai Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin, objek wisata Pondok Permai sudah sangat dikenal oleh masyarakat kota-kota besar di Sumatera Utara bahkan di Indonesia. Restorannya yang berada sangat dekat dengan bibir pantai mengundang minat pengunjung untuk sering dating ke objek wisata Pondok Permai ini. Di areal ± 10 Ha pada lokasi ini tersedia kolam pancing, sepeda air, pondok-pondok santai dan kuda tunggangan. Makanan khas ikan laut, kepiting, udang dan kerang (seafood) selalu tersedia disini, fasilitas lain tersedia hiburan / musik karaoke. Di lokasi objek wisata ini sangat cocok untuk bermain layang – layang dan volly pantai. Di objek wisata yang satu ini pengunjung paling banyak pada hari-hari weekend, terutama pada sore hari. Mungkin sudah menjadi sebuah life style di kalangan pengusaha di Medan yang datang ke objek wisata ini bukan untuk bertamasya tapi sekedar jalan-jalan sore. Sebahagian dari mereka mengunjungi pantai ini hanya untuk bersantai sambil menikmati hidangan dan berkaraoke ria dengan koleksi lagu-lagu lawas sampai lagu-lagu yang sedang hit saat ini.
  • Pantai Cermin Theme Park, 45 km dari ibukota Propinsi dan 25 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Cermin Theme Park berada di Kecamatan Pantai Cermin (pantai Cermin dahulu). Objek wisata ini merupakan tujuan wisata yang telah dikemas dengan baik dan professional yang memiliki banyak fasilitas rekreasi seperti slide & polls, olah raga air (jetski, kayak dan banana boat), mini zoo (kebun binatang mini), bird park (taman burung), water castle (istana air), pet shop (toko hewan) dan restoran. Semua daerah / lokasi objek wisata diatas tersebar sepanjang garis pantai di Kabupaten Serdang Bedagai.
  • Pantai Kuala Putri, 48 km dari ibukota Propinsi dan 28 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Kuala Putri terletak di Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin, sekitar 48 Km dari Medan. Di objek wisata ini pengunjung dapat berbaur dan melihat kehidupan masyarakat nelayan. Disini terdapat restoran, seafood, pondok-pondok santai dan panggung hiburan serta kolam pancing.
  • Pantai Klang, 48 km dari ibukota Propinsi dan 28 km dari ibukota Kabupaten. Pantai Klang berada di Desa Nagalawan Kecamatan Perbaungan, yang berjarak ± 48 Km dari kota Medan. Udara sejuk dan segar sangat terasa ketika memasuki lokasi objek wisata Pantai Klang. Di bawah pepohonan rindang pengunjung dapat bersantai sambil menikmati aneka makanan laut (seafood) lezat yang banyak dijual di sekitar pantai. Hamparan pasir putih di objek wisata ini sangat cocok dimanfaatkan sebagai arena bermain bola volley pantai maupun olahraga lainnya. Disini terdapat panggung terbuka dan pondok-pondok santai yang sering dipakai pengunjung sebagai tempat arisan dan tempat bersantai keluarga. Sekitar 75 meter dari bibir pantai, pengunjung dapat menjumpai sumur tua yang bernama “Sumur Pandan”. Walaupun terletak tidak jauh dari bibir pantai tetapi airnya tetap tawar. Sebagian besar pengunjung percaya bahwa air sumur ini berkhasiat sebagai obat awet muda dan enteng jodoh.
  • Pantai Sialang Buah, Pantai Sialang Buah terletak di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu, berjarak ± 60 Km dari kota Medan atau ± 48 Km dari Sei Rampah (Ibukota Kab. Serdang Bedagai) melewati rute Medan – Tebing Tinggi. Selain sebagai tempat rekreasi keluarga, Pantai Sialang Buah juga dikenal dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Oleh karena itu, banyak pengunjung yang dating kesini bukan hanya sekedar meinkmati pemandangan alamnya yang menawan, tapi juga membeli ikan-ikan laut segar. Di pinggir pantai terdapat pondok-pondok santai dan warung makanan. Juga tersedia tempat penyewaan ban (pelampung) bagi pengunjung yang ingin berenag di pantai. Semilir angin yang sejuk membuat pengunjung betah bersantai disini. Objek wisata ini ramai dikunjungi oleh wisatawan local maupun domestik pada hari libur. Pengunjung dapat membeli kerang yang banyak dijual dipinggir pantai, sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang.
  • Sekian Info Wisata Kali ini dan tunggu INFO Selanjutnya ............................   :-)

Make a free website with Yola